Senin, 25 April 2016

24Apr16 Lemah Lembut dan Kasih Sayang

Brosur Ahad Pagi 24 April 2016 Lemah Lembut dan Kasih Sayang

Lemah lembut dan kasih sayang


Hadits Nabi SAW :
Dari ‘Aisyah istri Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada kasih sayang, dan Dia memberi (kebaikan) pada kasih sayang itu apa-apa yang Dia tidak berikan kepada kekerasan, dan tidak pula Dia berikan kepada apapun selainnya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2003]

Dari ‘Aisyah istri Nabi SAW, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya kasih sayang itu tidaklah berada pada sesuatu kecuali ia pasti menghiasinya dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali menjadikannya tercela”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2004]

Dari Abu Darda’, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang diberi bagiannya berupa kasih sayang, maka sungguh ia telah diberi bagiannya berupa kebaikan. Dan barangsiapa yang terhalang dari bagiannya berupa kasih sayang, maka sungguh ia terhalang dari bagiannya berupa kebaikan”. [HR.Tirmidzi juz 3, hal. 248, no. 2082, ia berkata : Hadits hasan shahih]

Dari Jarir, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang terhalang dari sifat kasih sayang, berarti dia terhalang dari kebaikan”. [HR. Muslim juz 4, hal.2003]

Dari Jarir bin ‘Abdullah bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memberi kepada orang yang kasih sayang apa-apa yang tidak Dia berikan kepada orang yang pandir (bodoh). Dan apabila Allah mencintai kepada seorang hamba, Allah memberinya kasih sayang. Dan tidaklah suatu keluarga yang terhalang dari kasih sayang, melainkan sungguh mereka terhalang pula dari kebaikan”. [HR. Thabarani di dalam Al-Mu'jamul Kabiir juz 2, hal. 306, no. 2274]

Dari Abu Musa, ia berkata : Dahulu Rasulullah SAW apabila mengutus seseorang diantara shahabatnya untuk sesuatu urusan, beliau bersabda,“Gembirakanlah, jangan kalian buat lari, dan mudahkanlah, jangan kalian persulit”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1358]

Dari Sa’id bin Abu Burdah, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutusnya bersama Mu’adz ke Yaman, beliau berpesan, “Mudahkanlah, dan janganlah kalian berdua mempersulit, gembirakanlah dan janganlah kalian berdua membuat lari, rukunlah dan janganlah kalian berdua berselisih”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1359]

Dari Abu Tayyah, ia berkata : Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Mudahkanlah, dan janganlah kalian mempersulit, dan tenangkanlah, janganlah kalian membuat lari”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1359]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Ada seorang ‘Arab gunung berdiri, lalu kencing di dalam masjid, maka orang-orang mencegahnya. Lalu Nabi SAW bersabda, “Biarkanlah ia, dan siramlah pada (bekas) kencingnya itu dengan seember air atau setimba air, karena sesungguhnya kamu sekalian diutus untuk memudahkan, bukan diutus untuk menyulitkan”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 61]

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Dahulu saya pernah berjalan-jalan bersama Rasulullah SAW, beliau memakai rida’ buatan Najran (Yaman) yang tebal bagian pinggirnya. Kemudian ada seorang ‘Arab gunung menemui beliau dan menarik rida’ beliau dengan tarikan yang sangat keras. Lalu saya melihat leher Rasulullah SAW bagian samping ada bekas pinggiran rida’ akibat kerasnya tarikan. Kemudian orang itu berkata, “Hai Muhammad, berikan kepadaku harta Allah yang ada padamu !”. Kemudian Rasulullah SAW menoleh kepadanya dan tersenyum, lalu beliau menyuruh memberikan sesuatu pemberian kepada orang itu. [HR. Muslim juz 2, hal. 730]

Dari ‘Aisyah istri Nabi RA, ia berkata : Sekelompok orang Yahudi datang kepada Rasulullah SAW, lalu mengucapkan, “Assaamu ‘alaikum” (Semoga kebinasaan atas kalian). ‘Aisyah berkata : Dan aku mengerti ucapan itu, dan aku menjawab, “Wa ‘alaikumus saamu walla’natu” (Dan semoga kebinasaan dan laknat atas kalian). ‘Aisyah berkata : Maka Rasulullah SAW bersabda, “Pelan-pelan hai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dan kasih sayang dalam segala urusan”. Lalu ‘Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar yang mereka ucapkan ?”. Beliau bersabda, “(Aku mendengar) dan aku sudah menjawab, “Wa ‘alaikum”. [HR. Bukhari juz 7, hal.
80]

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah mencium Hasan bin ‘Ali RA, sedang di situ ada Aqra’ bin Haabis At-Tamiimiy sedang duduk, lalu Aqra’ berkata, “Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, seorang pun saya tidak pernah menciumnya”. Maka Rasulullah SAW memandangnya, lalu bersabda, “Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak disayangi”.
[HR. Bukhari juz 7 , hal. 75].

Dari ‘Aisyah, ia berkata : Orang-orang ‘Arab gunung datang kepada Rasulullah SAW, lalu mereka bertanya (kepada para shahabat), “Apakah kalian (biasa) mencium anak-anak kalian ?”. Para shahabat menjawab, “Ya”. Orang-orang tersebut berkata, “Demi Allah, sedangkan kami tidak pernah menciumnya”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Apakah aku bisa menolong kalian jika Allah telah
mencabut kasih sayang dari dada kalian”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1808]

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang penyayang itu dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Penyayang. Maka sayangilah yang di bumi, pasti yang di langit akan menyayangi kalian. [HR.Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1989, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]

Dari Zarbiy, ia berkata : Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Ada seorang tua yang datang ingin menemui Rasulullah SAW, lalu orang-orang tidak segera memberi jalan kepadanya, maka Nabi SAW bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak kasih sayang kepada yang lebih muda, dan tidak menghormati kepada yang lebih tua”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 215, no. 1984, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Zarbiy, ia meriwayatkan hadits-hadits munkar]

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Bukan dari golongan kami orang yang tidak kasih sayang kepada yang lebih muda, dan tidak mengetahui kemuliaan yang lebih tua". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 215, no. 1985, ia berkata : Hadits hasan shahih]

Dari Jarir bin ‘Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak kasih sayang kepada manusia, Allah tidak akan kasih sayang kepadanya”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1987]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Aku mendengar Abul Qasim SAW bersabda, “Tidak dicabut kasih sayang itu kecuali dari orang yang celaka”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1988, ia berkata : Ini hadits hasan shahih]

Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Nabi SAW bersabda kepada Asyajji ‘Abdul Qais, “Sesungguhnya pada dirimu itu ada dua perangai yang dicintai oleh Allah, yaitu penyantun dan shabar”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 247, no. 2080]

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku khabarkan kepada kalian orang yang haram masuk neraka atau orang yang neraka itu haram baginya ?. (Neraka itu diharamkan atas) setiap orang yang dekat (kepada Allah), lembut dan mudah”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 66, no. 2606]

Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, ia berkata : Aku pernah bertemu Rasulullah SAW, lalu beliau berpesan kepadaku, “Hai ‘Uqbah bin ‘Aamir, sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan maafkanlah orang yang berbuat dhalim kepadamu”. [HR.Ahmad juz 6, hal. 148, no. 17457]

Senin, 18 April 2016

17Apr16 Menjauhi sombong dan supaya tawaadlu'

Brosur Pengajian Ahad Pagi MTA 17 April 2016/16 Rajab 1437

Menjauhi sombong dan supaya tawaadlu'



Firman Allah SWT :
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".[QS. Al-Mu'min: 60]

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau
menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayatayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya. [QS. Al-A'raaf : 146]

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [QS. Al-Israa' : 37]

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (19) [QS. Luqman : 18-19]

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". (71) Maka apabila telah Ku-sempurnakan kejadiannya dan Ku-tiupkan kepadanya
ruuh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (72) Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya. (73) kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. (74) [QS. Shaad : 71-74]

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [QS. Al-Baqarah : 34]

Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (35)
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (36) [QS. Al-A'raaf : 35-36]

Dan berkata Fir'aun, "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haamaan untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yaqin bahwa dia termasuk
orang-orang pendusta". (38)
Dan berlaku angkuhlah Fir'aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. (39) [QS. Al-Qashash : 38-39]

Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami ?". Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka ? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (15)
Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.
(16) [QS. Fushshilat :15-16]

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [QS. Al- Hujuraat : 13]

Hadits-hadits Nabi SAW :
Dari Abdullah bin Mas'ud, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari sombong". Lalu ada seorang laki-laki bertanya : "Sesungguhnya ada orang senang bajunya itu bagus dan sandalnya bagus, (yang demikian itu bagaimana, ya Rasulullah ?"). Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah itu indah dan suka pada keindahan. Sombong itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim juz 1, hal. 93]

Dari 'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk neraka seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari iman. Dan tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari sombong". [HR. Muslim juz 1, hal. 93, no. 148]

Dari 'Abdullah (bin Mas'ud), dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan". [HR. Muslim juz 1, hal. 93, no. 149]

Dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Allah Yang Maha Suci berfirman : Sombong itu adalah selendang-Ku dan kebesaran itu adalah pakaian-Ku, maka barangsiapa mencabut salah satunya dari-Ku, Aku akan melemparkan orang itu ke neraka". [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1397, no. 4175]

Dari Fadlalah bin 'Ubaid, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang tidak perlu ditanya tentang mereka itu (dan langsung dimasukkan neraka) yaitu : 1. Orang yang mencabut kebesaran Allah, sesungguhnya selendangnya Allah itu adalah sombong dan pakaian-Nya adalah kebesaran, 2. Orang yang ragu-ragu terhadap perintah Allah dan, 3. Orang yang putus asa dari rahmat Allah". [HR. Thabarani dalam Al-Mu'jamul Kabiir juz 18, hal. 306, no. 789]

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy dan Abu Hurairah, keduanya berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Kebesaran itu adalah izarnya Allah, dan kesombongan itu adalah rida'nya Allah. (Allah berfirman), "Maka barangsiapa mencabut dari-Ku, Aku pasti menyiksanya". [HR. Muslim juz 4, hal. 2023]

Dari Haritsah bin Wahab bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni surga ?". Mereka menjawab, "Mau ya Rasulullah". Beliau bersabda, "(Yaitu) setiap orang yang lemah dan ditindas. Seandainya ia bersumpah atas nama Allah, tentu ia menepatinya". Kemudian beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni neraka ?". Mereka menjawab, "Mau, ya Rasulullah". Beliau bersabda, "Yaitu setiap orang yang keras, kasar lagi sombong". [HR. Muslim juz 4, hal. 2190]

Dari Haritsah bin Wahab Al-Khuza'iy ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni surga ?. Yaitu setiap orang yang lemah dan ditindas. Seandainya ia bersumpah atas nama Allah, tentu ia menepatinya. Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni neraka ?. Yaitu setiap orang yang kasar, yang terkenal kejahatannya lagi sombong". [HR. Muslim juz 4, hal. 2190]

Dari Haritsah bin Wahab Al-Khuza'iy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Maukah kaliau kuberitahu tentang penghuni surga ?". Yaitu setiap orang yang lemah dan tertindas. Seandainya ia bersumpah atas nama Allah, pasti ia menepatinya. Maukah kalian kuberitahu tentang penghuni neraka ? Yaitu setiap orang yang keras, kasar lagi sombong". [HR. Bukhari juz 7, hal. 89]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Neraka berdebat dengan surga, maka neraka berkata, "Aku dimasuki orang-orang yang kejam dan sombong". Surga berkata, "Aku dimasuki orang-orang yang lemah dan miskin". Maka Allah 'Azza wa Jalla berfirman kepada neraka, "Kamu adalah siksa-Ku. Aku gunakan kamu untuk menyiksa siapapun yang Aku kehendaki". (Dan terkadang berfirman, "Aku gunakan kamu untuk menimpakan bencana kepada orang yang Aku kehendaki"). Dan Dia berfirman kepada surga, "Kamu adalah rahmat-Ku. Aku beri rahmat dengan kamu siapapun yang aku kehendaki. Dan masing-masing akan Ku isi sampai penuh". [HR. Muslim juz 4, hal. 2186]

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Neraka berdebat dengan surga, maka neraka berkata, "Aku diutamakan untuk ditempati orang-orang yang sombong dan kejam". Lalu surga berkata, "Adapun aku, tidaklah memasuki padaku kecuali orang-orang yang lemah, yang dianggap hina dan orang-orang miskin". Maka Allah berfirman kepada surga, "Kamu adalah rahmat-Ku, Aku beri rahmat dengan kamu siapa yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku". Lalu berfirman kepada neraka, "Kamu adalah siksa-Ku,Aku siksa dengan kamu siapapun yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku. Dan masing-masing dari kamu akan Aku penuhi". [HR. Muslim juz 4, hal. 2186]

Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Pada suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan, benar-benar ia dibuat bangga oleh juntai rambutnya dan baju burdahnya, tiba-tiba bumi berikut dengannya ditenggelamkan, maka dia meronta-ronta di dalam bumi sampai hari qiyamat". [HR. Muslim juz 3, hal. 1653]

Dari Ibnu Umar, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa merasa besar pada dirinya atau sombong dalam berjalannya, pasti akan bertemu Allah sedangkan Dia murka kepadanya". [HR. Ahmad juz 2, hal. 461, no. 6002]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang pada hari qiyamat Allah tidak akan berbicara dengan mereka, tidak membersihkan mereka dan tidak mau melihat kepada mereka, yaitu : 1). Orang tua yang berzina, 2). Raja (pejabat) yang pembohong, 3). Orang miskin yang
sombong". [HR. Muslim juz 1, hal. 102]

Dari Tsauban, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia, sedangkan ia terbebas dari sombong, khianat dan hutang, maka ia masuk surga". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 67, no. 1620]

Dari 'Iyadl bin Himar, dari Nabi SAW bahwasanya beliau berkhutbah, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah mewahyukan kepadaku agar supaya kamu sekalian bertawaadlu', sehingga seseorang tidak merasa sombong terhadap yang lain". [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1399,no. 4179]

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Shadaqah itu tidak akan mengurangi harta. Dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang bertawaadlu' karena Allah, kecuali Allah mengangkat derajat orang itu". [HR. Muslim juz 4, hal. 2001]

Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersaba, "Hendaklah orang-orang itu berhenti dari membanggakan nenek-moyang mereka yang telah mati, sesungguhnya mereka itu menjadi bara api Jahannam, atau orang-orang itu akan menjadi lebih hina menurut pandangan Allah daripada kumbang pemakan kotoran yang mendorong kotoran dengan moncongnya. Sesungguhnya Allah telah menghilangkan dari kalian kesombongan jahiliyyah dan berbangga dengan nenek moyang. Sesungguhnya manusia itu hanya (ada dua), orang mukmin yang thaat atau orang jahat yang celaka. Manusia semuanya adalah keturunan Adam, dan Adam diciptakan dari tanah". [HR. Tirmidzi juz 5, hal.
390, no. 4049, ia berkata : Ini hadits hasan]


Senin, 11 April 2016

10Apr16 Hadits-hadits tentang fadlilah amalan di bulan Rajab

Brosur Pengajian Ahad Pagi MTA 10 April 2016 

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan di bulan Rajab


Banyak diantara kaum muslimin yang mengamalkan amalan-amalan bulan Rajab. Dan setelah kita pelajari, dalil-dalil amalan bulan Rajab tersebut ternyata hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu. Oleh karena itu berikut ini kami ketengahkan diantara hadits-hadits tersebut, agar kita terhindar dari amalanamalanyang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang kuat.

Puasa di bulan Rajab

Dari 'Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan mencatat untuknya berpuasa 1000 tahun. Barangsiapa berpuasa dua hari pada bulan Rajab, maka Allah akan
mencatatnya berpuasa 2000 tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, maka Allah mencatatnya berpuasa 3000 tahun. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka ditutuplah pintu-pintu Jahannam darinya. Dan barangsiapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka dibukalah pintu-pintu surga yang delapan untuknya, yang dia boleh masuk dari pintu manasaja yang
ia sukai. Barangsiapa berpuasa lima belas hari di bulan Rajab, maka keburukan-keburukannya akan diganti dengan kebaikan-kebaikan, dan akan ada seorang penyeru dari langit yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu, maka mulailah lagi beramal". Dan barangsiapa menambah (puasa itu) maka Allah 'Azza wa Jalla akan menambah pula kebaikan-kebaikan kepadanya". [Al-Maudluu'aat oleh Abul Faraj, Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al- Jauziy, juz 2, hal. 206]

Keterangan :
Hadits ini tidak sah dari Rasulullah SAW. Karena dalam sanadnya ada perawi bernama Harun bin 'Antaroh. Abu Hatim Ibnu Hibban berkata, "Tidak boleh berhujjah dengan Harun, karena dia banyak meriwayatkan hadits-hadits munkar. 

Dari Abu Dzarr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka dia seperti puasa satu bulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka akan ditutup untuknya pintu-pintu neraka Jahiim yang tujuh. Barangsiapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka Allah akan membukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, maka Allah akan mengganti keburukan-keburukannya dengan kebaikan-kebaikan. Dan barangsiapa berpuasa delapan belas hari di bulan Rajab, maka akan ada penyeru yang mengatakan, "Sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu, maka mulailah lagi beramal". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal. 207]

Keterangan :
Hadits ini tidak sah, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Furat bin Saaib. Yahya bin Ma'in berkata : Al-Furat bin Saaib laisa bi syai' (tidak ada apa-apanya). Bukhari dan Daraquthni berkata : matruuk (ia ditinggalkan haditsnya).

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulannya ummatku. Maka barangsiapa berpuasa Rajab karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah), ia pasti mendapatkan ridla Allah yang Maha Besar, dan Allah akan menempatkannya di surga Firdaus yang tinggi. Barangsiapa berpuasa dua hari di bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat, dan setiap kelipatan seberat gunung-gunung di dunia. Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, maka Allah akan membuatkan
antara dia dengan neraka berupa parit penghalang sepanjang perjalanan tahun itu. Barangsiapa berpuasa empat hari di bulan Rajab, maka ia akan diselamatkan dari bala' bencana, dari penyakit gila, kusta dan lepra, dan dari fitnah Masiihid Dajjaal dan dari siksa qubur. Barangsiapa berpuasa enam hari terang daripada bulan purnama. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu yang Allah akan menutupkan darinya, setiap puasa satu hari ditutuplah satu pintu dari pintupintu Jahannam itu. Barangsiapa puasa delapan hari di bulan Rajab, surga itu mempunyai delapan pintu yang Allah akan membukakan untuknya, setiap puasa satu hari dibukakan satu pintu dari pintu-pintu surga tersebut. Barangsiapa berpuasa sembilan hari di bulan Rajab, maka ia akan keluar dari quburnya dengan mengucapkan "Laa ilaaha illallooh" (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan wajahnya tidak dihadapkan selain ke surga. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, Allah akan membuatkan tempat tidur di setiap mil dari shirath (jalan) yang ia bisa beristirahat padanya. Barangsiapa berpuasa sebelas hari di bulan Rajab, pada hari qiyamat ia tidak melihat makanan yang lebih baik darinya melainkan orang yang berpuasa seperti dia atau lebih banyak lagi. Barangsiapa berpuasa dua belas hari di bulan Rajab, maka di hari qiyamat Allah 'Azza wa Jalla akan memakaikan kepadanya dengan dua pakaian, yang satu pakaian itu lebih baik daripada dunia seisinya. Barangsiapa berpuasa tiga belas hari di bulan Rajab, maka di hari qiyamat Allah akan memberikan hidangan di bawah lindungan 'Arsy yang ia bisa memakannya, sedangkan orang-orang pada waktu itu mengalami kesulitan yang sangat. Barangsiapa berpuasa empat belas hari di bulan Rajab, maka Allah Ta'aalaa akan memberikan pahala kepadanya dengan apa-apa yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas di hati seseorang. Barangsiapa puasa lima belas hari di bulan Rajab, maka pada  hari qiyamat Allah akan menghentikannya pada tempat berhentinya orang orang yang aman". [Al-Maudluu'aat, juz 2, hal. 205]

Keterangan :
Ini hadits palsu, dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Kasaaiy, ia tidak dikenal, dan Muhammad bin Al-Hasan An-Naqqoosy, ia tertuduh dusta. 

Shalat di bulan Rajab
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulannya ummatku". Lalu ada yang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan perkataan engkau 'Rajab adalah bulannya Allah' ?". Nabi SAW menjawab, "Karena bulan itu dikhususkan dengan ampunan, di bulan itu darah dilindungi (tidak boleh ada pertumpahan darah), pada bulan itu Allah menerima taubat Nabi-nabi-Nya, pada bulan itu Allah menyelamatkan wali-wali-Nya dari tangan-tangan musuh-musuh-Nya. Barangsiapa berpuasa padanya pasti akan mendapatkan tiga hal dari Allah Ta'aalaa. 1) ampunan untuk semua dosadosanya
yang telah lalu, 2) akan terjaga pada apa yang tersisa dari umurnya, dan 3) aman dari rasa haus pada hari para makhluq dihadapkan di hadapan Allah". Lalu ada orang tua yang lemah bangkit dan berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak kuat untuk berpuasa seluruhnya". Maka Rasulullah
SAW bersabda, "Puasalah pada hari pertama, karena satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipat, lalu puasalah pada hari pertengahan bulan, dan pada hari terakhir dari bulan Rajab, maka sesungguhnya kamu akan diberi pahala orang yang berpuasa sebulan penuh. Tetapi jangan kamu lewatkan malam tanggal 1 bulan Rajab, karena malam itu adalah suatu malam yang para malaikat
menamakannya Ar-Roghooib (banyak kesenangan-kesenangan). Dan yang demikian itu karena apabila berlalu malam padamu , tidaklah ada seorang malaikatpun yang dekat kepada Allah di semua langit dan bumi melainkan mereka semua berkumpul di Ka'bah dan sekitarnya, lalu Allah 'Azza wa Jalla muncul pada mereka dengan berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, mintalah kepada-Ku apasaja yang kalian kehendaki". Lalu para malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, yang kami hajatkan kepada Engkau adalah agar Engkau mengampuni untuk orang-orang yang banyak berpuasa Rajab". Maka Allah berfirman, "Sungguh telah Ku-lakukan yang demikian itu". 

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang yang berpuasa pada hari Kamis, yaitu Kamis yang pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara Maghrib dan 'isyak, yaitu malam Jum'at sebanyak 12 reka'at, pada setiap reka'at membaca Al-Fatihah satu kali, innaa anzalnaahu fii lailatil qodr 3 kali, dan membaca Qul huwalloohu ahad 12 kali, melakukannya dengan dua reka'at salam, dua rekaat salam, dan apabila sudah selesai dari shalatnya lalu membaca shalawat untukku 70 kali, kemudian membaca "Alloohumma sholli 'alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi", kemudian sujud, dan dalam sujudnya membaca "subbuuhun qudduusun robbul malaaikati war ruuh" 70 kali, kemudian mengangkat kepalanya dari sujud, lalu membaca robbighfirlii warham wa tajaawaz 'ammaa ta'lamu, innaka antal 'aziizul a'dhomu" 70 kali, kemudian sujud yang kedua, lalu membaca seperti yang dibaca pada sujud yang pertama, kemudian ia memohon kepada Allah Ta'aalaa apa yang dibutuhkannya, maka apa yang dibutuhkannya itu akan dipenuhi.

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba laki-laki maupun perempuan yang melakukan shalat ini melainkan Allah Ta'aalaa akan mengampuni dosa-dosanya walaupun dosadosanya itu sebanyak buih di laut, dan sebanyak daun-daun pohon, dan pada hari qiyamat Allah akan memberi syafa'at beserta 700 orang dari keluarganya. Dan pada hari pertama ia di dalam quburnya, pahala shalat ini akan datang kepadanya, lalu menyambutnya dengan wajah yang berseri-seri dan dengan kata-kata yang manis, ia berkata, "Wahai kekasihku, bergembiralah kamu, karena kamu telah selamat dari segala kesulitan". Maka orang tersebut bertanya, "Siapakah engkau ? Demi Allah, aku belum pernah melihat wajah seindah wajahmu, aku belum pernah mendengar suara pembicaraan yang lebih manis daripada perkataanmu, dan aku belum pernah mencium aroma harum yang lebih harum daripada bau harummu". Maka ia menjawab, "Wahai kekasihku, aku adalah pahala shalat yang telah engkau lakukan pada malam demikian dan pada bulan demikian. Aku datang pada malam ini untuk memberikan hakmu, menghibur dirimu, dan menghilangkan kesepianmu. Dan apabila telah ditiup terompet pada hari qiyamat, aku akan menaungi di atas kepalamu dari panasnya hari qiyamat, dan bergembiralah, maka tidak akan ada habisnya kebaikan dari Tuhanmu selama-lamanya". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal.124]

Keterangan :
Hadits ini palsu yang diatasnamakan Rasulullah SAW, dan di dalam sanadnya ada perawi bernama Ibnu Juhaim Ash-Shufiy, para ahli hadits menganggapnya dia berdusta. [Al-Maudluu'aat juz 2, hal, 124]

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa shalat Maghrib pada malam tanggal 1 Rajab, kemudian sesudah itu shalat 20 reka'at, pada setiap reka'at membaca Al-Fatihah dan Qul huwalloohu ahad satu kali, dan membaca salam sepuluh kali salam, tahukah kalian apa pahalanya ?". Karena sesungguhnya Ruuhul Amiin Jibril mengajarkan kepadaku yang demikian itu". Kami (para shahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Nabi SAW bersabda, "Allah akan menjaga orang itu pada dirinya, hartanya, keluarganya dan anak-anaknya, dan dia akan
dilindungi dari siksa qubur, dan akan melewati shirat secepat kilat, tanpa hisab dan tidak pula mendapat 'adzab". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal, 123]

Keterangan :
Hadits ini palsu, kebanyakan para perawinya orang-orang majhuul (tidak dikenal). Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan shalat empat rekaat padanya, rekaat pertama membaca ayat kursi 100 kali, pada rekaat kedua membaca Qul
huwalloohu ahad 100 kali, maka ia tidak mati sehingga ia melihat tempat duduknya di surga, atau diperlihatkan kepadanya. [Al-Maudluu'aat 2 : 123]

Keterangan :
Hadits ini palsu yang diatasnamakan Rasulullah SAW, karena kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (yang tidak dikenal), dan dalam sanadnya ada perawi bernama 'Utsman (bin 'Atho'), ia matruuk 'indal muhadditsiin (ditinggalkan oleh para ahli hadits)

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa shalat pada malam pertengahan bulan Rajab sebanyak 14 reka'at, setiap reka'at membaca Al-Fatihah satu kali, Qul huwalloohu ahad 20 kali, Qul a'uudzu bi robbil falaq 3 kali, Qul a'uudzu bi robbin naas 3 kali, dan apabila sudah selesai dari shalatnya lalu membaca shalawat untukku 10 kali, kemudian membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil 30 kali, niscaya Allah mengirimkan kepadanya 1000 malaikat yang mencatat kebaikan-kebaikannya dan akan menanam untuknya pohon-pohon di surga Al-Firdaus, dan dihapus semua dosa-dosanya yang telah ia lakukan sampai malam itu, dan tidak akan dicatat untuknya kesalahan-kesalahan yang semisalnya pada waktu yang akan datang. Dan setiap huruf yang ia baca dalam shalat itu akan dicatat 700 kebaikan, dan dengan setiap ruku' dan sujudnya akan dibangunkan untuknya 10 istana di surga yang terbuat dari batu permata Zabrajad hijau . Dan dengan
setiap reka'atnya akan diberikan 10 kota di surga, setiap kota terbuat dari permata Yaqut merah. Dan akan datang kepadanya seorang malaikat lalu meletakkan tangannya diantara dua pundaknya, lalu mengatakan, "Mulailah lagi beramal, sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu".[Al-Maudluu'aat juz 2, hal. 126]

Keterangan :
Hadits ini palsu, para perawinya orang-orang majhuul (tidak dikenal).

Senin, 04 April 2016

3 Apr 16 Menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya.

Brosur Ahad Pagi MTA 3 April 2016

Menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya.


Firman Allah SWT :

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya. [QS. An-Nahl : 44]

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [QS. Al-Maidah : 67]

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. An-Nahl : 125]

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS. Al-Jumu'ah: 2-3]

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orangorang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kamu (mau) masuk Islam?". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [QS. Ali 'Imraan : 20]

Dan tha'atlah kamu kepada Allah dan tha'atlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.[QS. Al-Maaidah : 92]

Katakanlah, "Tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu tha'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". [QS. An-Nuur : 54]

Dan tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. [QS. At-Taghaabun : 12]

Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". [QS. Yaasiin : 17]

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka Jahiim. [QS.Al-Baqarah : 119]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Aku-lah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Baqarah : 159 - 160]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat pedih. [QS. Al- Baqarah : 174]

Hadits-hadits Nabi SAW :

Dari Utsman (bin Affan) RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya". [HR. Bukhari juz 6, hal. 108]

Dari Abdullah bin 'Amr, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat". [HR. Bukhari juz 4, hal. 145]

Dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengar sesuatu dariku lalu menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, karena kadangkala orang yang diberi penyampaian itu lebih bisa memahami daripada orang yang mendengar langsung". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 142, no. 2795, ia berkata : "Ini hadits Hasan Shahih"]

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Semoga Allah memberikan kebaikan kepada orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafalnya dan menyampaikannya kepada orang lain, kadangkala orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih faham darinya, dan kadangkala pembawa ilmu bukanlah orang yang faham". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 322, no. 3660]

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Kalian mendengarkan dan akan didengar dari kalian, dan akan didengar dari orang yang mendengar dari kalian". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 321, no. 3659]

Dari Sahl bin Sa'ad bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (kepada Ali RA), "Demi Allah, sungguh Allah memberi petunjuk kepada satu orang lantaran kamu, itu lebih baik bagimu dari pada kamu mendapatkan onta merah". [HR. Bukhari juz 4, hal. 207; Muslim juz 4, hal. 1872]

Dari Abu Mas’ud Al-Anshariy, ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata, “Sesungguhnya kendaraan saya binasa, maka bawalah saya naik kendaraan”. Beliau bersabda, “Aku tidak punya”. Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya bisa menunjukkan kepada orang yang bisa membawanya”. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, ia akan mendapatkan (pahala) seperti orang yang mengerjakannya". [HR. Muslim juz 3, hal 1506]

Dari Abu Mas'ud, ia berkata : Pernah seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu minta kepada beliau. (Nabi SAW) menjawab : "Saya tidak mempunyai sesuatu yang bisa saya berikan kepadamu, tetapi datanglah kamu kepada si fulan". (Abu Mas’ud) berkata, “Lalu orang tersebut datang kepada orang (yang ditunjuk oleh Nabi tersebut), lalu orang itu memberinya”. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapatkan (pahala) seperti orang yang mengerjakannya, atau orang yang melakukannya". [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya juz 1, hal. 525, no. 289]

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang mengajak orang kepada suatu petunjuk (jalan yang baik), maka dia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun". [HR.Muslim juz 4, hal. 2060]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui, lalu dia menyembunyikannya, maka pada hari qiyamat ia akan dikendali dengan kendali api neraka". [HR. Tirmidzi,dan ia menghasankannya, juz 4, hal. 138, no. 2787]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya orang-orang sama mengatakan : "Abu Hurairah sangat banyak meriwayatkan hadits". Seandainya bukan karena dua ayat di dalam Kitab Allah ini, saya tidak akan meriwayatkan walau sebuah haditspun. Kemudian dia membaca ayat "Innalladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bayyinaati wal hudaa... sampai firman-Nya arrohiim". (Al-Baqarah 159-160). [HR. Bukhari juz 1, hal. 37]

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak pantas berkeinginan melainkan pada dua macam, yaitu orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dipergunakannya dalam kebenaran, dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya. HR. Muslim juz 1, hal. 559]

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-'Ash, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu langsung dari orang-orang, tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan meninggalnya para ulama, sehingga apabila telah habis orang-orang yang alim, orang-orang akan mengangkat orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin mereka. Kemudian apabila mereka ditanya sesuatu akan memberikan fatwanya tidak berdasarkan ilmu, maka mereka itu sesat dan menyesatkan". [HR. Bukhari juz 1, hal. 33; Muslim juz 4, hal. 2058, lafadh ini bagi Muslim]

Dari Ibnu ‘Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan manusia pada hari Nahr. Beliau bersabda, “Hai segenap manusia, hari apakah ini ?”. Orang-orang yang hadir menjawab, “Ini adalah hari haram”. Kemudian Nabi SAW bertanya lagi , ”Negeri apakah negeri ini ? Orang-orang yang hadir menjawab, “Ini adalah negeri haram”. Nabi SAW bertanya lagi, “Bulan apakah sekarang ini ?”. Orang-orang yang hadir menjawab, “Bulan haram”. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, di negeri kalian ini, di dalam bulan kalian ini. Pesan itu beliau serukan berulang-ulang. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil berdoa, “Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan ? Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan ?”. Ibnu ‘Abbas RA berkata, “Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya pesan itu adalah washiyat beliau kepada ummatnya. Kemudian beliau bersabda : Maka orang yang hadir hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak hadir.Janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain. [HR.Bukhari juz 2, hal. 191]

Dari Abu Bakrah RA, ia berkata : Nabi SAW berkhutbah kepada kami pada hari Nahr, beliau bersabda, “Tahukah kalian, hari apakah ini ?”. Kami menjawab,“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Kemudian beliau diam, sehingga kami menyangka bahwa beliau akan memberinya nama dengan yang lain dari nama yang sudah ada. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini hari Nahr ?”. Kami berkata, “Ya, benar”. Kemudian beliau bertanya lagi, “Bulan apakah ini ?”. Kami menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau lalu diam, sehingga kami mengira bahwa beliau akan menamakan dengan nama yang lain dari nama bulan itu. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini bulan Dzulhijjah ?”. Kami menjawab, “Ya, benar”. Beliau bertanya lagi, “Negeri manakah ini ?”. Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau lalu diam, sehingga kami mengira bahwa beliau akan memberinya nama selain dari nama negeri yang sekarang ini. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini negeri Haram ?”. Kami menjawab, “Ya, benar”. Selanjutnya beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian dan harta benda kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, dalam bulan kalian ini dan di negeri kalian ini, sampai
kalian bertemu Tuhan kalian. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan ?”. Orang-orang yang hadlir menjawab, “Ya, benar”. Beliau SAW bersabda, “Ya Allah, saksikanlah !. Hendaklah yang hadlir ini menyampaikan kepada yang tidak hadlir. Sebab terkadang orang yang diberi penyampaian itu lebih bisa mengerti daripada yang mendengar langsung. Maka janganlah kalian menjadi kafir kembali sesudahku, sehingga sebagian dari kalian memenggal leher sebagian yang lain”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 191]