Lemah lembut dan kasih sayang
Hadits Nabi SAW :
Dari ‘Aisyah istri Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada kasih sayang, dan Dia memberi (kebaikan) pada kasih sayang itu apa-apa yang Dia tidak berikan kepada kekerasan, dan tidak pula Dia berikan kepada apapun selainnya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2003]
Dari ‘Aisyah istri Nabi SAW, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya kasih sayang itu tidaklah berada pada sesuatu kecuali ia pasti menghiasinya dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali menjadikannya tercela”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2004]
Dari Abu Darda’, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang diberi bagiannya berupa kasih sayang, maka sungguh ia telah diberi bagiannya berupa kebaikan. Dan barangsiapa yang terhalang dari bagiannya berupa kasih sayang, maka sungguh ia terhalang dari bagiannya berupa kebaikan”. [HR.Tirmidzi juz 3, hal. 248, no. 2082, ia berkata : Hadits hasan shahih]
Dari Jarir, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang terhalang dari sifat kasih sayang, berarti dia terhalang dari kebaikan”. [HR. Muslim juz 4, hal.2003]
Dari Jarir bin ‘Abdullah bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memberi kepada orang yang kasih sayang apa-apa yang tidak Dia berikan kepada orang yang pandir (bodoh). Dan apabila Allah mencintai kepada seorang hamba, Allah memberinya kasih sayang. Dan tidaklah suatu keluarga yang terhalang dari kasih sayang, melainkan sungguh mereka terhalang pula dari kebaikan”. [HR. Thabarani di dalam Al-Mu'jamul Kabiir juz 2, hal. 306, no. 2274]
Dari Abu Musa, ia berkata : Dahulu Rasulullah SAW apabila mengutus seseorang diantara shahabatnya untuk sesuatu urusan, beliau bersabda,“Gembirakanlah, jangan kalian buat lari, dan mudahkanlah, jangan kalian persulit”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1358]
Dari Sa’id bin Abu Burdah, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwasanya Nabi SAW pernah mengutusnya bersama Mu’adz ke Yaman, beliau berpesan, “Mudahkanlah, dan janganlah kalian berdua mempersulit, gembirakanlah dan janganlah kalian berdua membuat lari, rukunlah dan janganlah kalian berdua berselisih”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1359]
Dari Abu Tayyah, ia berkata : Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Mudahkanlah, dan janganlah kalian mempersulit, dan tenangkanlah, janganlah kalian membuat lari”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1359]
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Ada seorang ‘Arab gunung berdiri, lalu kencing di dalam masjid, maka orang-orang mencegahnya. Lalu Nabi SAW bersabda, “Biarkanlah ia, dan siramlah pada (bekas) kencingnya itu dengan seember air atau setimba air, karena sesungguhnya kamu sekalian diutus untuk memudahkan, bukan diutus untuk menyulitkan”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 61]
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Dahulu saya pernah berjalan-jalan bersama Rasulullah SAW, beliau memakai rida’ buatan Najran (Yaman) yang tebal bagian pinggirnya. Kemudian ada seorang ‘Arab gunung menemui beliau dan menarik rida’ beliau dengan tarikan yang sangat keras. Lalu saya melihat leher Rasulullah SAW bagian samping ada bekas pinggiran rida’ akibat kerasnya tarikan. Kemudian orang itu berkata, “Hai Muhammad, berikan kepadaku harta Allah yang ada padamu !”. Kemudian Rasulullah SAW menoleh kepadanya dan tersenyum, lalu beliau menyuruh memberikan sesuatu pemberian kepada orang itu. [HR. Muslim juz 2, hal. 730]
Dari ‘Aisyah istri Nabi RA, ia berkata : Sekelompok orang Yahudi datang kepada Rasulullah SAW, lalu mengucapkan, “Assaamu ‘alaikum” (Semoga kebinasaan atas kalian). ‘Aisyah berkata : Dan aku mengerti ucapan itu, dan aku menjawab, “Wa ‘alaikumus saamu walla’natu” (Dan semoga kebinasaan dan laknat atas kalian). ‘Aisyah berkata : Maka Rasulullah SAW bersabda, “Pelan-pelan hai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dan kasih sayang dalam segala urusan”. Lalu ‘Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar yang mereka ucapkan ?”. Beliau bersabda, “(Aku mendengar) dan aku sudah menjawab, “Wa ‘alaikum”. [HR. Bukhari juz 7, hal.
80]
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah mencium Hasan bin ‘Ali RA, sedang di situ ada Aqra’ bin Haabis At-Tamiimiy sedang duduk, lalu Aqra’ berkata, “Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, seorang pun saya tidak pernah menciumnya”. Maka Rasulullah SAW memandangnya, lalu bersabda, “Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak disayangi”.
[HR. Bukhari juz 7 , hal. 75].
Dari ‘Aisyah, ia berkata : Orang-orang ‘Arab gunung datang kepada Rasulullah SAW, lalu mereka bertanya (kepada para shahabat), “Apakah kalian (biasa) mencium anak-anak kalian ?”. Para shahabat menjawab, “Ya”. Orang-orang tersebut berkata, “Demi Allah, sedangkan kami tidak pernah menciumnya”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Apakah aku bisa menolong kalian jika Allah telah
mencabut kasih sayang dari dada kalian”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1808]
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang penyayang itu dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Penyayang. Maka sayangilah yang di bumi, pasti yang di langit akan menyayangi kalian. [HR.Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1989, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
Dari Zarbiy, ia berkata : Aku mendengar Anas bin Malik berkata : Ada seorang tua yang datang ingin menemui Rasulullah SAW, lalu orang-orang tidak segera memberi jalan kepadanya, maka Nabi SAW bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak kasih sayang kepada yang lebih muda, dan tidak menghormati kepada yang lebih tua”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 215, no. 1984, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Zarbiy, ia meriwayatkan hadits-hadits munkar]
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Bukan dari golongan kami orang yang tidak kasih sayang kepada yang lebih muda, dan tidak mengetahui kemuliaan yang lebih tua". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 215, no. 1985, ia berkata : Hadits hasan shahih]
Dari Jarir bin ‘Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak kasih sayang kepada manusia, Allah tidak akan kasih sayang kepadanya”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1987]
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Aku mendengar Abul Qasim SAW bersabda, “Tidak dicabut kasih sayang itu kecuali dari orang yang celaka”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1988, ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Nabi SAW bersabda kepada Asyajji ‘Abdul Qais, “Sesungguhnya pada dirimu itu ada dua perangai yang dicintai oleh Allah, yaitu penyantun dan shabar”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 247, no. 2080]
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku khabarkan kepada kalian orang yang haram masuk neraka atau orang yang neraka itu haram baginya ?. (Neraka itu diharamkan atas) setiap orang yang dekat (kepada Allah), lembut dan mudah”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 66, no. 2606]
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, ia berkata : Aku pernah bertemu Rasulullah SAW, lalu beliau berpesan kepadaku, “Hai ‘Uqbah bin ‘Aamir, sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan maafkanlah orang yang berbuat dhalim kepadamu”. [HR.Ahmad juz 6, hal. 148, no. 17457]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar