Senin, 04 April 2016

3 Apr 16 Menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya.

Brosur Ahad Pagi MTA 3 April 2016

Menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya.


Firman Allah SWT :

Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya. [QS. An-Nahl : 44]

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [QS. Al-Maidah : 67]

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. An-Nahl : 125]

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS. Al-Jumu'ah: 2-3]

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orangorang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kamu (mau) masuk Islam?". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [QS. Ali 'Imraan : 20]

Dan tha'atlah kamu kepada Allah dan tha'atlah kamu kepada Rasul (Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.[QS. Al-Maaidah : 92]

Katakanlah, "Tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu tha'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". [QS. An-Nuur : 54]

Dan tha'atlah kepada Allah dan tha'atlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. [QS. At-Taghaabun : 12]

Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas". [QS. Yaasiin : 17]

Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka Jahiim. [QS.Al-Baqarah : 119]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Aku-lah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Baqarah : 159 - 160]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang amat pedih. [QS. Al- Baqarah : 174]

Hadits-hadits Nabi SAW :

Dari Utsman (bin Affan) RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya". [HR. Bukhari juz 6, hal. 108]

Dari Abdullah bin 'Amr, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat". [HR. Bukhari juz 4, hal. 145]

Dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang mendengar sesuatu dariku lalu menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, karena kadangkala orang yang diberi penyampaian itu lebih bisa memahami daripada orang yang mendengar langsung". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 142, no. 2795, ia berkata : "Ini hadits Hasan Shahih"]

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Semoga Allah memberikan kebaikan kepada orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafalnya dan menyampaikannya kepada orang lain, kadangkala orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih faham darinya, dan kadangkala pembawa ilmu bukanlah orang yang faham". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 322, no. 3660]

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Kalian mendengarkan dan akan didengar dari kalian, dan akan didengar dari orang yang mendengar dari kalian". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 321, no. 3659]

Dari Sahl bin Sa'ad bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (kepada Ali RA), "Demi Allah, sungguh Allah memberi petunjuk kepada satu orang lantaran kamu, itu lebih baik bagimu dari pada kamu mendapatkan onta merah". [HR. Bukhari juz 4, hal. 207; Muslim juz 4, hal. 1872]

Dari Abu Mas’ud Al-Anshariy, ia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata, “Sesungguhnya kendaraan saya binasa, maka bawalah saya naik kendaraan”. Beliau bersabda, “Aku tidak punya”. Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya bisa menunjukkan kepada orang yang bisa membawanya”. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, ia akan mendapatkan (pahala) seperti orang yang mengerjakannya". [HR. Muslim juz 3, hal 1506]

Dari Abu Mas'ud, ia berkata : Pernah seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu minta kepada beliau. (Nabi SAW) menjawab : "Saya tidak mempunyai sesuatu yang bisa saya berikan kepadamu, tetapi datanglah kamu kepada si fulan". (Abu Mas’ud) berkata, “Lalu orang tersebut datang kepada orang (yang ditunjuk oleh Nabi tersebut), lalu orang itu memberinya”. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia mendapatkan (pahala) seperti orang yang mengerjakannya, atau orang yang melakukannya". [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya juz 1, hal. 525, no. 289]

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang mengajak orang kepada suatu petunjuk (jalan yang baik), maka dia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun". [HR.Muslim juz 4, hal. 2060]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang ia ketahui, lalu dia menyembunyikannya, maka pada hari qiyamat ia akan dikendali dengan kendali api neraka". [HR. Tirmidzi,dan ia menghasankannya, juz 4, hal. 138, no. 2787]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya orang-orang sama mengatakan : "Abu Hurairah sangat banyak meriwayatkan hadits". Seandainya bukan karena dua ayat di dalam Kitab Allah ini, saya tidak akan meriwayatkan walau sebuah haditspun. Kemudian dia membaca ayat "Innalladziina yaktumuuna maa anzalnaa minal bayyinaati wal hudaa... sampai firman-Nya arrohiim". (Al-Baqarah 159-160). [HR. Bukhari juz 1, hal. 37]

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak pantas berkeinginan melainkan pada dua macam, yaitu orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dipergunakannya dalam kebenaran, dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya. HR. Muslim juz 1, hal. 559]

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-'Ash, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu langsung dari orang-orang, tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan meninggalnya para ulama, sehingga apabila telah habis orang-orang yang alim, orang-orang akan mengangkat orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin mereka. Kemudian apabila mereka ditanya sesuatu akan memberikan fatwanya tidak berdasarkan ilmu, maka mereka itu sesat dan menyesatkan". [HR. Bukhari juz 1, hal. 33; Muslim juz 4, hal. 2058, lafadh ini bagi Muslim]

Dari Ibnu ‘Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan manusia pada hari Nahr. Beliau bersabda, “Hai segenap manusia, hari apakah ini ?”. Orang-orang yang hadir menjawab, “Ini adalah hari haram”. Kemudian Nabi SAW bertanya lagi , ”Negeri apakah negeri ini ? Orang-orang yang hadir menjawab, “Ini adalah negeri haram”. Nabi SAW bertanya lagi, “Bulan apakah sekarang ini ?”. Orang-orang yang hadir menjawab, “Bulan haram”. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, di negeri kalian ini, di dalam bulan kalian ini. Pesan itu beliau serukan berulang-ulang. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil berdoa, “Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan ? Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan ?”. Ibnu ‘Abbas RA berkata, “Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya pesan itu adalah washiyat beliau kepada ummatnya. Kemudian beliau bersabda : Maka orang yang hadir hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak hadir.Janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain. [HR.Bukhari juz 2, hal. 191]

Dari Abu Bakrah RA, ia berkata : Nabi SAW berkhutbah kepada kami pada hari Nahr, beliau bersabda, “Tahukah kalian, hari apakah ini ?”. Kami menjawab,“Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Kemudian beliau diam, sehingga kami menyangka bahwa beliau akan memberinya nama dengan yang lain dari nama yang sudah ada. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini hari Nahr ?”. Kami berkata, “Ya, benar”. Kemudian beliau bertanya lagi, “Bulan apakah ini ?”. Kami menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau lalu diam, sehingga kami mengira bahwa beliau akan menamakan dengan nama yang lain dari nama bulan itu. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini bulan Dzulhijjah ?”. Kami menjawab, “Ya, benar”. Beliau bertanya lagi, “Negeri manakah ini ?”. Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau lalu diam, sehingga kami mengira bahwa beliau akan memberinya nama selain dari nama negeri yang sekarang ini. Kemudian beliau bersabda, “Bukankah ini negeri Haram ?”. Kami menjawab, “Ya, benar”. Selanjutnya beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian dan harta benda kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, dalam bulan kalian ini dan di negeri kalian ini, sampai
kalian bertemu Tuhan kalian. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan ?”. Orang-orang yang hadlir menjawab, “Ya, benar”. Beliau SAW bersabda, “Ya Allah, saksikanlah !. Hendaklah yang hadlir ini menyampaikan kepada yang tidak hadlir. Sebab terkadang orang yang diberi penyampaian itu lebih bisa mengerti daripada yang mendengar langsung. Maka janganlah kalian menjadi kafir kembali sesudahku, sehingga sebagian dari kalian memenggal leher sebagian yang lain”. [HR. Bukhari juz 2, hal. 191]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar